SECANGKIR TEH DARI NEGERI KINANAH

Ada sebuah kebiasaan yang sudah menjadi tradisi bagi para warga dan penduduk Mesir yang mungkin tradisi dan kebiasaan ini sudah lama sekali berlaku, biasanya mereka selalu menghidangkannya dalam setiap langkah dan duduk mereka, Secangkir teh. Bukan saja para warga awam tapi juga mungkin para kalangan atas atau elitpun terbiasa dengan hal serupa, ambil saja salah satu contohnya ketika mereka kerja, biasanya mereka sebelum mulai bekerja diinstansi mereka melaksakan tugas selalu memanjakan diri mereka terlebih dahulu tuk mengaduk segelas teh menemani kerja mereka.

Kalaulah indonesia terbiasa dengan secangkir Kopi maka penduduk Mesir terbiasa dengan secangkir teh. Kebiasaan penduduk Mesir yang sudah lama berjamur ini kadang kala mengundang rasa tidak enak dan Gondok kepada pendatang (wafidin) terutama pada saat mereka membutuhkan layanan yang sangat penting dari instansi yang mereka (warga Mesir) geluti, sebutlah salah satunya adalah ketika jawazat (perpanjangan Visa tinggal di Mesir), sebagian wafidin kadang bergumam dalam hati tapi tidak banyak pula dari mereka mengungkapkan langsung dengan kata-kata yang walaupun itu antara mereka saja.


Tiada yang salah dari secangkir kopi dan kesibukan yang mereka lakukan sebenarnya, cuman saja dimata para wafidin terutama orang indonesia sendiri mungkin hal tersebut agak sedikit terkesan mengulur-ngulur waktu dan meremehkan para mahasiswa yang pada umumnya telah menunggu dan berdiri lama di tempat tersebut, kantor imigrasi Mesir. Sehingga tidak jarang dari kebiasaan tersebut mengakibatkan sebagian besar dari mereka (para wafidin) harus mengulang lagi rasa capek mereka di minggu yang akan datang karna kehabisan waktu, waktu yang di tentukan oleh pihak instansi itu sendiri sangat terbatas dalam pengurusan Visa tempat tinggal, yang biasanya di mulai dari jam 07.00 pagi dan berakhir pada pukul 14.00. waktu yang sangat lama memang sebenarnya, 7 jam. Tapi karna adanya kebisaan secangkir teh mengakibatkan waktu tersebut menjadi pendek., maka tidak jarang mereka mendapat kata-kata "Bokroh" yang artinya besok or minggu yang akan datang.

Yang lebih ironisnya lagi, secangkir teh ini terus berlanjut, Mudawwamah kata orang arab, dalam artian ketika teh itu habis maka mereka akan bangun kembali tuk memasak dan buat air panas lagi tuk kelanjutan tehnya yang sudah mulai habis.sehingga jangan heran dalam sekali duduk meraka bisa menghabskan 5 sampai 6 cangkir teh. Kebiasaan ini bukan saja dilakukan kaum adam tapi kaum hawa dari merekapun tak mau kalah dalam hal yang satu ini.

Kebiasaan yang satu ini benar-benar telah mendarah danging mungkin dalam diri setiap mereka, dan mungkin sekarang lambat laun telah mulai merasuk kedalam diri para Masisir (Mahasiswa Indonesia Mesir) khususnya. Kapan kebiasaan ini dimulai, entahlah mungkin hanya Allah yang tahu.

wallahu a'lam bishowab.....
Category:

0 komentar:

Post a Comment

"Komentar anda sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Jangan lupa adab berkomentar, dan jangan buang waktu untuk spam. Terima Kasih!!!."