Showing posts with label Pendidikan Islam. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan Islam. Show all posts

10 Bukti Kekuasaan Allah Pada Penciptaan Bumi

Salah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip antropis.
Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan manusia hidup. Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan pada fakta-fakta yang berkaitan dengan keberadaan bumi.
Dalam hal ini, seorang astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul ‘The Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator’ telah membuat daftarnya sendiri sebagai berikut.

Tata Cara Menangkal dan Menanggulangi Sihir

Hukum Sihir Dan Perdukunan.
Segala puji hanya kepunyaan Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan umat, Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tiada lagi Nabi sesudahnya.
Akhir-akhir ini banyak sekali tukang-tukang ramal yang mengaku dirinya sebagai tabib, dan mengobati orang sakit dengan jalan sihir atau perdukunan. Mereka kini banyak menyebar di berbagai negeri; orang-orang awam yang tidak mengerti sudah banyak menjadi korban pemerasan mereka.
Maka atas dasar nasihat (loyalitas) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kepada hamba-hambaNya, saya ingin menjelaskan tentang betapa besar bahayanya terhadap Islam dan umat Islam adanya ketergantungan kepada selain Allah dan bahwa hal tersebut bertolak belakang dengan perintah Allah dan RasulNya.

Awas! Lagu “Padamu Negeri” Membahayakan Akidah Islam

Sejak kecil kita sudah terbiasa dengan lagu-lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya, Maju Tak Gentar, Halo Halo Bandung dan sebagainya. Namun ternyata ada lagu kebangsaan yang sangat berbahaya bagi akidah Islam bahkan bisa menjurus kepada kemusyrikan, yakni lagu “Padamu Negeri”.
Salah seorang tokoh kawakan dan pejuang Islam, KH Abdul Qadir Djaelani kepada Suara Islam Online seuai memberikan ceramah dalam Silaturrahim dan Sarasehan Aktivis Garakan Islam se Indonesia yang dadakan oleh Gerakan Reformis Islam (GARIS) di Cianjur Jawa Barat (18/12) mengakui, lagu “Padamu Negeri” yang dikarang Kusbini (mendiang) itu sangat membahayakan aqidah umat Islam. Sebab lirik lagu yang selengkapnya berbunyi :
“Padamu negeri kami berjanji, padamu negeri kami berbakti, padamu negeri kami mengabdi, padamu negeri jiwaraga kami,” ini menunjukkan hidup mati kita serahkan kepada tanah air, padahal sesungguhnya hidup dan mati hanya kita serahkan kepada Allah SWT.

Telah Datang Zamannya Da'i-da'i Berda'wah Tanpa Ilmu


Da’wah harus didahului dengan ilmu, karena siapa yang berda’wah tanpa ilmu maka ia akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki. Oleh karena itu, sebelum berda’wah seorang da’i harus memiliki ilmu yang mapan. Dan tidaklah seseorang itu berkata tanpa didasari oleh ilmu, melainkan dia telah menggunakan ra’yunya dan nafs (perasaan)nya didalam berda’wah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
 Artinya: ”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. al-Israa’ 17:36)
Ayat diatas menjelaskan bahwa:
  1.  Dilarang menetapkan sesuatu, baik dengan perkataan atau perbuatan tanpa ilmu.
  2. Ilmu harus didahulukan sebelum berkata dan berbuat.
  3. Islam mendasari segala sesuatunya dengan ilmu.

Iman dan Istiqamah

‘Abu Amru Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi ra. berkata: Aku berkata, "Wahai Rasulullah, katakan kepada diriku perkataan tentang Islam yang tidak perlu lagi aku tanyakan kepada seseorang selain dirimu. Nabi saw. bersabda, "Katakantah, Aku beriman kepada Allah.' Kemudian beristiqamahlah." (HR Muslim dan Ahmad).

Hadis ini juga diriwayatkan dengan lafal sedikit berbeda dan disertai tambahan di akhirnya dari Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi (HR Ahmad, at Tirmidzi, Ibn Majah, ad-Darimi dll).

Hadis ini memuat pesan induk yang menghimpun semua kalimat. Pesan Rasul saw. ini merupakan jawaban dari permintaan Sufyan bin Abdullah ra. agar diberi pesan yang bisa dijadikan pegangan sehingga ia tidak perlu lagi bertanya atau meminta pesan lainnya kepada orang lain.

Rasul saw. berpesan. "Katakan (ikrarkan). 'Aku beriman kepada Allah.' Kemudian beristiqamahlah." Pesan ini diambil dari firman Allah dalam Surat Fushshilat [41 ]: 30 dan al Ahqaf [46]:13-14.

Tujuh Fakta Dibalik Label Makanan

Orang yang sedang berdiet lebih cenderung disesatkan label makanan.

 Saat berbelanja, label yang tertera di kemasan menjadi perhatian penting bagi konsumen untuk menentukan pilihan. Tetapi, jangan terjebak label yang kerap membingungkan. 

Sebuah penelitian di Universitas Carolina Selatan menemukan, makanan yang ditempeli kata 'sehat' dan 'organik' seringkali menipu. Orang yang sedang menjalani diet dan memperhatikan berat badan lebih cenderung disesatkan label. 
Ada beberapa cara untuk mengetahui apa yang ada dalam sebuah produk lewat kemasannya. Anda harus pintar-pintar membedakan makanan yang sehat dan tidak dari label kemasan.

Berikut tujuh istilah yang sering muncul pada kemasan dan menu, seperti dikutip dari majalah Fitness.

Bebas GlutenProduk bebas gluten dirancang bagi mereka dengan penyakit celiac, atau ketidakmampuan mencerna gluten (protein dalam gandum, barley, dan rye). Makanan ini populer setelah beberapa seleb seperti Gwyneth Paltrow mengonsumsinya.

Meraih cinta Ilahi

Muslim manapun tentu amat berharap dapat meraih cinta suci Allah Rabbul ‘Izzati. Masalahnya, tak setiap Muslim benar-benar mewujudkan harapannya itu dengan sungguh-sungguh meraih cinta-Nya yang sejati. Sering harapannya itu hanya terbersit di lubuk hati dan sekadar terucap di ujung lisan, tidak sampai termanifestasikan dalam perbuatan. Padahal meraih cinta—apalagi cinta suci Ilahi—tentu mengandung konsekuensi dan butuh pembuktian, bukan sekadar klaim dan angan-angan. Lalu apa konsekuensi dan pembuktiannya?
Allah SWT sendiri menjawab pertanyaan ini dengan berfirman (yang artinya): Katakanlah (Muhammad), “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Dia akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang (TQS Ali Imran [3]: 31).
Ayat ini turun saat orang-orang Yahudi mengklaim di hadapan Baginda Nabi SAW, “Kami adalah anak-anak Allah dan para kekasih-Nya.”
Manakala mereka mengklaim demikian, Allah SWT menyuruh kekasihnya, Baginda Rasulullah, untuk menyatakan kepada mereka, “Kalau memang begitu, ikutilah aku.”

Banyak Kematian Mendadak, Anak Muda Harus Perbanyak Amal Shalihnya

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala limpahan nikmat-nikmat-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Bagi orang yang umurnya banyak (tua) hendaknya memperbanyak amal shalih. Hal ini karena satu hukum alam yang sudah Allah tetapkan, orang tua lebih dekat kepada kematian daripada anak muda, karena tua adalah puncak dari umur manusia. Orang muda masih ada harapan tua, tapi orang tua tak akan lagi menjadi muda apalagi remaja.

Namun demikian, bukan berarti anak-anak muda boleh berleha-leha karena kematiannya masih lama. Sebab manusia, tua atau muda, tak tahu kapan akan meninggal dunia. Terkadang ada orang yang meninggal saat dia masih muda, terkadang diakhirkan sampai usia tua. Karenanya anak mudapun kudumemperbanyak amal shalih sebagai bekal menghadapi kematian.

Benturan Peradaban Islam vs Barat

Meski banyak ditentang, teori tentang benturan peradaban yang pernah dimunculkan oleh cendekiawan Amerika Samuel P. Huntington pada faktanya tidak bisa dipungkiri. Pasca era Perang Dingin, dengan melihat realitas politik yang ada, kita melihat bahwa benturan antara peradaban Barat dan Islam sesungguhnya sedang berlangsung. Bahkan, boleh dikatakan, benturan Islam Barat saat ini sebetulnya hanyalah lanjutan belaka dari benturan yang pernah terjadi pada masa lalu, khususnya pada era Perang Salib.
Telaah Kitab kali ini sekadar ingin menegaskan kembali tesis Huntington di atas dalam bukunya, Clash of Civilization, yang menunjukkan bahwa benturan peradaban antara Islam dan Barat adalah hal yang niscaya.  

Rahasia di Balik Pernikahan Nabi Muhammad SAW

Rahasia di Balik Pernikahan Nabi Muhammad SAW ~ Ketika orang-orang mendengar bawah baginda Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak istri semasa hidupnya, banyaklah timbul suara-suara yang sumbang kearah Nabi Muhammad SAW yang kita cinta ini ( Orang-orang kafir ).

Padahal, kalau mereka mau menelaah lebih dalam untuk mengetahui apa rahasia dibalik perkawinan Nabi Muhammad SAW, niscaya mereka akan mengerti dan memaklumi adanya bahkan akan memuji kepintaran strategi dari Nabi besar Muhammad SAW, yaitu : “political and social motives”.
Perkawinan pertamanya dengan Khadijah dilakukan ketika dia berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Selama hampir 25 tahuh, Nabi SAW hanya beristrikan Khadijah, sampai Khadijah meninggal dunia diumur 65 tahun (semoga Allah memberkahinya).
Hanya setelah Nabi SAW berumur lebih dair 50 tahun, barulah nabi SAW mulai menikah lagi. Dengan demikian jelaslah bahwa jika memang Nabi SAW hanya mencari kesenangan semata, tentulah tidak perlu beliau menunggu sampai berusia lebih dari 50 tahun, baru menikah lagi. Tapi Nabi Muhammad SAW tetap mencintai Khadijah selamaa 25 tahun, sampai Khadijah meninggal dunia di usia 65 tahun.

Penciptaan yang Berpasang-Pasangan


"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

Keutamaan Membaca al-Qur’an


Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang paling utama dan dicintai Allah. Dalam hal ini para ulama sepakat, bahwa hukum membaca Al-Qur’an adalah wajib ‘ain. Maknanya, setiap individu yang mengaku dirinya muslim harus mampu baca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Kalau tidak, maka ia berdosa.
Karena bagaimana mungkin kita mengamalkan al-Qur’an tanpa mau membaca dan memahaminya.Beriman terhadap Al-Qur’an bukan sekedar percaya saja, namun mesti dibuktikan dengan implementasi yang nyata sebagai tuntutan dari iman tersebut yaitu membaca, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ancaman Neraka atas Orang yang Korupsi

Lafal korupsi ternyata ada di buku-buku tafsir Al-Qur’an susunan Ulama di Indonesia. Bahkan Prof Dr Hamka memberikan judul “Korupsi” dalam menafsiri ayat 161 Surat Ali ‘Imran. Di antaranya setelah meriwayatkan betapa kejujuran telah ditegakkan di dalam pemerintahan Islam, kemudian Hamka berkomentar:
Melihat dan menilik pelaksanaan Umar bin Khathab dan Umar bin Abdul Aziz ini (yakni hadiah pun harus dikembalikan, pen), nyatalah bahwa komisi yang diterima oleh seorang menteri, karena menandatangani suatu kontrak dengan satu penguasa luarnegeri dalam pembelian barang-barang keperluan menurut rasa halus iman dan Islam adalah korupsi juga namanya. Kita katakan menurut rasa halus iman dan Islam adalah guna jadi pedoman bagi pejabat-pejabat tinggi suatu Negara, bahwa lebih baik bersih dari kecurigaan ummat. (Prof Dr Hamka, Tafsir Al-Azhar, Pustaka Panjimas, Jakarta, cetakan IV, 1985, juzu’ IV, halaman 143).

Apakah Doa dan Usaha Bisa Mengubah Takdir?

Terkadang kita mendengar suara keluhan seseorang bahwa saya sudah beribadah dengan sungguh-sungguh shalat, puasa, tapi tetap saja saya miskin, fakir, dan tidak memiliki apa-apa seperti halnya orang lain. Ah ... mungkin inilah yang sudah ditakdirkan oleh Allah untuk saya. Dan mungkin Allah memang sudah menetapkan nasibku seperti ini.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, mempercayai qada dan qadar adalah rukun iman yang ke enam atau yang paling terakhir, hukumnya wajib dipercayai, diyakini dan diamalkan dengan sebenar-benarnya.
Namun qada dan qadar ini mendatangkan dua efek, kesan, dan pengaruh yang saling kontradiktif apabila seseorang tidak memahami dengan betul akan makna takdir ilahi. Kedua kesan ini adalah:

Pendidikan Akhlak yang Baik, Warisan Terindah Bagi Anak- Anak Kita



Bagi orang tua, anak adalah penyejuk hati dan pelengkap jiwa yang tidak dapat terbeli oleh apapun. Anak juga merupakan titipan Allah subhanahu wa ta’ala yang wajib untuk dijaga,dibina dengan baik.

Maka Bersyukurlah bagi kita semua yang telah dipercayakan oleh Allah untuk memiliki sang buah hati. Namun jangan lalai dengan anugrah tersebut, karena pada akhirnya nanti, setiap kita pasti akan dimintai pertanggungan jawab tentang semua kesenangan yang telah allah amanahkan kepada kita.Hal ini sejalan dengan hadist sahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Umar yang berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga dan akan dimintai tanggungjawab atas kepemimpinannya, dan wanita adalah penanggung jawab terhadap rumah suaminya dan akan dimintai tanggungjawabnya serta pembantu adalah penanggungjawab atas harta benda majikannya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Tertawa dan Menangis


"Orang yang melakukan dosa dalam keadaan tertawa akan dijebloskan ke dalam Neraka dalam keadaan menangis dan orang yang melakukan ketaatan dalam keadaan menangis akan dimasukkanoleh Allah ke Surga dalam keadaan tertawa."—(Ahli Zuhud)
Tertawa dan menangis adalah aktivitas fisik khas manusia. Bagi manusia, keduanya bersifat asasi, muncul sejalan dengan kemanusiaannya, sebagai fithrahnya yang orisinal. Dalam kehidupan keseharian, keduanya menjadi 'bahasa' komunikasi seseorang yang mengungkapan rasa cinta dan kegembiraan atau rasa kecewa dan kesedihan yang memenuhi suasana batinnya.
Kemelekatan tertawa dan menangis dengan kemanusiaan dinyatakan oleh Sang Pencipta dalam wahyu-Nya, "Dan bahwasannya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. al-Najm [53] : 43). Manusia yang tak dapat tertawa dan menangis dinilai sebagai makhluk yang berhati batu.

10 Kerusakan Dalam Perayaan Tahun Baru


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb yang memberikan hidayah demi hidayah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammadkeluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman. Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Semoga artikel yang singkat ini bisa menjawabnya.
Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Manusia Membutuhkan Tegaknya Amar Ma'ruf Nahi Munkar


Manusia benar-benar sangat membutuhkan tegaknya amar ma'ruf nahi munkar, bahkan dengan porsi yang lebih dibandingkan masa-masa sebelumnya. Benar bahwa masa kenabian telah berakhir dengan diutusnya Rasulullah Muhammad shallahu alaihi wassalam. Namun, pintu amar ma'ruf nahi munkar tidak serta merta tertutup rapat bersamaan dengan berpulangnya beliau ke haribaan AllahAzza Wa Jalla.
Seperti sekarang ini, begitu banyak orang berkubang dalam lumpur kekafiran, kemaksiatan, dosa, dan durhaka terhadap Allah Ta'ala, bahkan lebih buruk lagi kondisi sekarang dibanding di masa lalu. Kehidupan sekarang lebih buruk dibandingkan masa jahiliyah di masa para nabi dan rasul mendakwahkan agama Allah ini. Kerusakan yang terjadi sekarang tidak dapat dipadankan dengan masa jahiliyah yang lalu. Karena tingkat kerusakan sudah sangat luar biasa.

Humor Ala Rosulullah Saw


Rasulullah menyukai humor. Tentu saja humor yang sehat. Lihat umpamanya kisah Nabi berikut:
Suatu hari Rasulullah bersama Sahabat Ali dan sahabat yang lain sedang makan kurma bersama-sama. Pada saat makan kurma itu biji kurma bekas Ali diletakkan di depan Rasul. Ketika hampir selesai Ali berkata “Ya, Rasulullah kelihatan engkau sangat lapar karena makan kurma begitu banyak, lihat biji kurma itu banyak di depan engkau.”


Kemudian Rasulullah menjawab,”Bukannya engkau yang sangat lapar karena makan kurma bersama biji-bijinya?” “Lihat tidak ada biji kurma di depan mu.”

Dalam kisah di atas, Ali jelas ingin bercanda dengan Nabi saat Ali meletakkan biji kurmanya di depan Nabi dan menyusulnya dengan kata-kata candaan. Rasul tentu saja tahu itu, dan beliau menjawab guyonan Ali dengan humor yang sangat cerdas, baik dan sehat.  Di mana letak humornya? (a) Saat Ali mengatakan sesuatu—bahwa Rasul memakan kurma banyak sekali– yang bukan sebenarnya dan semua orang tahu itu untuk bercanda; (b)  Nabi memahami betul candaan Ali, dan membalas dengan humor yang serupa.

Berpoligami Tanpa Izin Istri Pertama


Saya suami yang mempunyai 2 orang anak dan 2 orang istri...
Akan tetapi pernikahan saya dgn istri yg kedua tidak diketahui oleh orang tua saya dan istri pertama saya (tanpa seizin mereka). Saya menikah lagi karena keinginan tuk tidak mendekati zina... tapi sekarang-sekarang ini istri pertama dan orang tua saya sudah mengetahui saya menikah lagi. yang menjadi pertanyaan saya
  1. Salahkah pernikahan saya yg ke dua
  2. Istri pertama tidak mau dimadu dan meminta cerai sedangkan saya tidak menginginkan perceraian
  3. Hak asuh anak harus dgn siapa anak saya dua-duanya dari istri pertama. anak pertama usia 10 th yang kedua 3 tahun.
  4. Bagaimana cara saya meyakinkan istri pertama saya itu untuk tetap tidak bercerai.