Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Di antara kebaikan keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak penting bagi dirinya." [Hadis hasan. Demikian diriwayatkan oleh Tirmizi dan yang lain]

Tirmizi meriwayatkannya dalam Kitab Zuhud, Bab Disebutkannya Orang yang berkata sesuatu yang tidak penting baginya. Hadis ini sahih menurut bukti-buktinya. Juga dianggap sahih oleh Al-Albani.

Mutiara hadis:

1. Seorang muslim harus meninggalkan semua yang tidak bermanfaat baginya, baik perkataan, perbuatan atau pikiran.
2. Setiap orang seyogianya menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan agama dan dunianya.
3. Orang yang menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya adalah orang yang kurang imannya.

Penjelasan singkat:

Hadis ini menjelaskan bahwa orang yang selalu campuri masalah yang tidak ada hubungan dengan dirinya adalah orang yang lemah imannya, sebaliknya orang yang kuat imannya adalah orang mampu menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berhubungan dan tidak berguna buat dirinya. Seyogianya seorang muslim memperhatikan masalah yang berhubungan dengan kehidupan, usaha dan kebahagiaan di akhiratnya. Hal itu sangat mudah dilakukan oleh yang mendapat taufik dan hidayah dari Allah swt. Bila seorang membatasi diri dengan masalah yang berhubungan dengan dirinya, dia akan selamat dari tuntutan terhadap hal-hal yang tidak berguna buat dirinya. Di sini akan termuat banyak nilai kebaikan. Pernah ditanyakan kepada Lukman Hakim tentang keutamaan beliau yang dapat dicontoh oleh orang yang ingin mencapai puncak keutamaan, beliau menjawab, "Bicara jujur, melaksanakan amanat, meninggalkan masalah yang tidak ada hubungannya dengan diri sendiri."