Oleh
Kumpulan Ulama
Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2]
Saudara yang
budiman.
Dalam melakukan
ibadah haji terdapat tiga cara, yaitu : TAMATTU',
QIRAN dan IFRAD.
Haji Tammatu'
ialah berihram untuk umrah pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzul Qa'dah dan
sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah), dan diselesaikan umrahnya pada
waktu-waktu itu. Kemudian berihram untuk haji dari Mekkah atau sekitarnya pada
hari Tarwiyah (tgl 8 Dzul Hijjah) pada tahun umrahnya tersebut.
Haji Qiran
ialah, berihram untuk umrah dan haji sekaligus, dan terus berihram (tidak
Tahallul) kecuali pada hari nahr (tgl 10 Dzul Hijjah). Atau berihram untuk
umrah terlebih dahulu, kemudian sebelum melakukan tawaf umrah memasukkan niat
haji.
Haji Ifrad
ialah, berihram untuk haji dari miqat, atau dari Mekkah bagi penduduk Mekkah,
atau dari tempat lain di daerah miqat bagi yang tinggal disitu,
kemudian tetap
dalam keadaan ihramnya sampai hari nahr apabila ia membawa binatang kurban.
Jika tidak membawanya maka dianjurkannya untuk membatalkan niat hajinya dan
menggantinya dengan umrah, selanjutnya melakukan tawaf, sa'i, mencukur rambut
dan bertahallul, sebagaiman perintah Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam
terhadap orang-orang yang berihram haji tetapi tidak membawa binatang kurban.
Begitu pula bagi yang melakukan haji Qiran, apabila ia tidak membawa binatang
kurban, dianjurkannya untuk membatalkan niat Qiran-nya itu, dan menggantinya
menjadi Umrah, sebagaimana yang tersebut diatas.
Ibadah haji
yang lebih utama ialah Haji
Tamattu' bagi yang tidak membawa binatang kurban, oleh karena
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan hal itu dan
menekankannya kepada para sahabatnya.
CARA MELAKUKAN UMRAH
Pertama
Apabila anda
telah sampai di miqat, maka mandilah dan pakailah wangi-wangian jika hal itu
memungkinkan, kemudian kenakanlah pakaian ihram (sarung dan selendang). Dan
lebih utama apabila berwarna putih.
Bagi wanita
boleh mengenakan pakaian yang ia sukai, asal tidak menampakkan perhiasan.
Kemudian berniat ihram untuk umrah seraya mengucapkan :
"Labbaika 'umratan, Labbaika
allahuma labbaika, labbaika laa syariikalaka labbaika, innal hamda wan ni'mata
laka wal mulka laa syariika laka".
"Artinya :
Ku sambut panggilan-Mu untuk melaksanakan Umrah. Ku sambut panggilan-Mu ya
Ilahi, Ku sambut panggilan-Mu, Ku sambut pangggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,
Ku sambut panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, ni'mat dan kerajaan adalah
milk-Mu, tiada sekutu bagi-Mu"
Bagi kaum pria
hendaknya mengucapkan talbiyah ini dengan suara keras, sedangkan bagi wanita
hendaknya mengucapkan dengan suara pelan.
Kemudian
perbanyaklah membaca talbiyah. dzikir dan istighfar serta menganjurkan berbuat
baik dan mencegah kemungkaran.
Kedua.
Apabila anda
telah sampai Mekkah. Maka lakukanlah Tawaf di Ka'bah
sebanyak tujuh kali putaran, anda mulai dari Hajar Aswad sambil bertakbir dan
anda sudahi di Hajar Aswad itu pula. Dan bacalah dzikir serta do'a yang anda
kehendaki, dan sebaiknya anda sudahi setiap putaran dengan bacaan.
"Rabbanaa aatinaa fiid dunyaa
hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qinaa 'adzaa baannari"
"Artinya :
Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan
lindungilah kami dari siksaan api neraka".
Kemudian
setelah Tawaf, lakukan shalat dua raka'at di belakang makam Ibrahim walaupun
agak jauh dari tempat tersebut jika hal itu mungkin. Dan jika tidak, maka lakukanlah di tempat lain di dalam Masjid.
Ketiga
Kemudian
keluarlah menuju Safa dan naiklah ke atasnya sambil menghadap Ka'bah, bacalah
tahmid serta takbir tiga kali sambil mengangkat kedua tangan, dan bacalah do'a
serta ulangilah setiap do'a tiga kali sesuai dengan sunnah Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ucapkanlah :
"La ilaha illallah wahdahu
laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syain qadiir,
la ilaha illallah wahdahu anjaza wa'dah, wa nashara 'abdah wahazamal ahzaaba
wahdah"
"Artinya :
Tiada Tuhan yang patut di sembah selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu
bagi-Nya, hanya bagi-Nya segala kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji, dan
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang patut disembah selain
Allah yang Esa, yang menepati janji-Nya, dan memenangkan hamba-Nya serta telah
menghancurkan golongan kafir, dengan tanpa dibantu siapapun".
Ucapkanlah
bacaan tersebut tiga kali, dan tak mengapa apabila anda baca kurang dari
bilangan itu.
Kemudian
turunlah dan lakukanlah Sa'i Umrah sebanyak tujuh kali putaran dengan berjalan
cepat diantara tanda hijau, dan berjalan biasa sebelum dan sesudah tanda
tersebut, kemudian naiklah anda ke atas Marwah, dan bacalah tahmid dan takbir
tiga kali apabila mungkin, sebagaimana yang anda lakukan di Safa.
Dalam Tawaf
atau Sa'i, tidak ada bacaan dzikir wajib yang khsusus untuk itu. Akan tetapi
dibolehkan bagi yang melakukan Tawaf atau Sa'i untuk membaca dzikir dan do'a
atau bacaan Al-Qur'an yang mudah baginya, dengan mengutamakan bacaan-bacaan
dzikir dan do'a yang bersumber dari tuntunan Rasul Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
Keempat
Bila anda telah
selesai melakukan Sa'i, maka cukurlah dengan bersih atau pendekkan rambut
kepala anda. Dengan demikian selesailah Umrah anda dan selanjutnya anda
diperbolehkan melakukan hal hal yang tadinya menjadi larangan.
Apabila anda
melakkan haji Tamattu', maka wajib bagi anda menyembelih kurban pada hari Nahr,
yaitu seekor kambing atau sepertujuh onta/sapi, jika anda tidak mendapatkannya,
maka anda wajib melakukan puasa sepuluh hari ; tiga hari diwaktu haji, dan
tujuh hari setelah anda pulang ke keluarga anda.
Dan lebih
utama, anda lakukan puasa tiga hari itu sebelum hari Arafah, jika anda
melakukan haji Tamattu' atau Qiran.
Disalin dari
buku Petunjuk Jamaah Haji dan Umrah serta Penziarah Masjid Rasul Shallallahu
'alaihi wa sallam, pengarang Kumpulan Ulama, hal 14-19, diterbitkan dan
diedarkan oleh Departemen Agama, Waqaf, Daawah dan Bimbingan Islam, Saudi
Arabia
BAGAIMANA ANDA MELAKUKAN IBADAH HAJI UMRAH DAN ZIARAH KE
MASJID
RASUL SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
Oleh
Kumpulan Ulama
Bagian Terakhir dari Dua Tulisan [2/2]
Cara Melakukan Haji
Pertama
Jika anda
melakukan haji Ifrad atau Qiran, hendaklah anda berihram dari miqat yang anda
lalui. Dan jika anda tinggal di daerah miqat, maka berihramlah menurut niat
anda dari tempat tersebut. Dan jika anda melakukan haji Tammattu', maka
berihramlah dari tempat tinggal anda hari Tarwiyah, yaitu pada tanggal 8 Dzul
Hijjah. Mandilah dan pakailah wangi-wangian lebih dahulu sekiranya hal itu memungkinkan,
kemudian kenakanlah pakaian ihram, lalu berniatlah dengan membaca :
"Labbaika hajan, Labbaika
allahumma labbaika, Labbaika laa syarikalaka labbaika, innalhamda wani'mata
laka walmulka, laa syarikalaka".
"Artinya :
Ku sambut panggilan-Mu untuk menunaikan haji, Ku sambut panggilan-Mu ya Illahi,
Ku sambut panggilan-Mu. Ku sambut panggilan-Mu, Kau yang tiada sekutu bagi-Mu,
Ku sambut panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, ni'mat dan kerajaan milik-Mu,
tiada sekutu bagi-Mu".
Kedua
Kemudian keluarlah
menuju Mina, lakukanlah shalat Zhuhur, Asar, Maghrib, Isya' dan Subuh disana,
dengan cara mengqashar shalat yang empat raka'at (Zhuhur, Asar dan Isya')
menjadi dua raka'at pada waktunya masing-masing, tanpa jama'.
Ketiga
Apabila
matahari telah terbit pada hari kesembilan Dzul Hijjah (esoknya), maka
berangkatlah anda menuju Arafah dengan tanpa tergesa-gesa, dan hindarilah
jangan sampai mengganggu sesama jama'ah haji. Dan di Arafah lakukan shalat
Zhuhur dan Asar dengan jama' Taqdim dan Qashar, dengan satu kali adzan dan dua
kali iqamat.
Tentang wukuf
ini, anda harus yakin bahwa anda benar-benar telah berada di dalam batas Arafah
(bukan di luarnya). Dan perbanyaklah disini dzikir dan do'a, sambil menghadap
kiblat dan mengangkat kedua tangan, mencontoh apa yang dilakukan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam. Padang Arafah seluruhnya merupakan tempat wukuf,
dan hendaklah anda tetap berada disana hingga terbenam matahari.
Keempat.
Apabila
matahari telah terbenam, berangkatlah menuju Muzdalifah dengan tenang sambil
membaca talbiyah, dan hindarilah jangan sampai mengganggu sesama muslim.
Sesampainya anda di Muzdalifah, lakukanlah shalat Maghrib dan Isya' dengan
jama' dan qasar. Dan hendaklah anda menetap disana hingga anda melakukan
shalat Subuh. Setelah selesai shalat Subuh perbanyaklah do'a dan dzikir hingga
hari tampak mulai terang, sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan
mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kelima
Kemudian
berangkatlah sebelum matahari terbit menuju Mina sambil membaca talbiyah. Bagi
yang berudzur, seperti wanita dan orang-orang yang lemah, boleh berangkat
menuju Mina pada malam itu juga setelah lewat pertengahan malam. Dan pungutlah
di Mudzalifah batu-batu kecil sebanyak tujuh biji saja untuk melempar Jamrah
Aqabah, adapun yang lain cukup anda pungut dari Mina. Demikian juga tujuh batu
yang akan anda pergunakan untuk melempar Jamrah Aqabah pada hari raya, tak
mengapa bagi anda untuk memungutnya dari Mina.
Keenam
Apabila anda
telah tiba di Mina, lakukanlah hal-hal dibawah ini :
1.
Lemparlah Jamrah Aqabah, yaitu Jamrah yang terdekat dari Mekkah, dengan
tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil bertakbir pada setiap kali
lemparan.
2.
Sembelihlah kurban jika anda berkewajiban melakukannya, dan makanlah
sebagian dagingnya, serta berikan sebagian besarnya kepada orang-orang fakir.
3.
Bercukurlah dengan bersih atau pendekkan rambut anda, akan tetapi lebih
utama bagi anda adalah mencukur bersih. Sedang bagi wanita cukup menggunting
ujung rambutnya kira-kira sepanjang ujung jari.
Lebih utama
jika ketiga perkara ini dilakukan secara tertib. Namun tak mengapa bagi anda
jika anda dahulukan yang satu atas yang lain.
Apabila anda
telah selesai melempar dan mencukur, berarti anda telah melaksanakan Tahallul
Awal. Dan selanjutnya anda boleh mengenakan pakaian biasa dan melakukan hal-hal
yang tadinya menjadi larangan ihram, kecuali berhubungan dengan istri.
Ketujuh
Kemudian
berangkatlah menuju Mekkah dan lakukanlah Tawaf Ifadah setelah itu lakukanlah
Sa'i jika anda melakukan haji Tamattu', ataupun anda melakukan haji Qiran atau
Ifrad, akan tetapi anda belum melakukan Sa'i setelah Tawaf Qudum. Dengan
demikian anda diperbolehkan mengadakan hubungan dengan isteri.
Tawaf Ifadah
ini boleh diakhirkan melakukannya setelah lewat hari-hari Mina, dan menuju
Mekkah setelah melempar seluruh Jamrah.
Kedelapan
Setelah Tawaf
Ifadah pada hari Nahr, kembalilah ke Mina. Bermalamlah di sana pada malam hari
Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13, dan tidak mengapa jika anda bermalam
hanya dua malam saja.
Kesembilan
Lemparlah
ketiga Jamrah selama anda menetap dua atau tiga hari di Mina, setelah matahari
tergelincir ; anda mulai dari Jamrah Ula, yaitu yang terjauh jaraknya dari
Mekkah, kemudian Jamrah Wusta (tengah), dan selanjutnya Jamrah Aqabah, setiap
Jamrah dengan tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil bertakbir pada
setiap kali lemparan.
Jika anda
menghendaki untuk menetap selama dua hari saja, hendaklah anda meninggalkan
Mina sebelum matahari terbenam di hari kedua itu. Dan jika ternyata matahari
telah terbenam sebelum anda keluar dari batas Mina, maka hendaklah anda
bermalam lagi pada malam hari ketiganya, dan melempar ketiga Jamrah di hari
ketiga itu. Dan yang lebih utama hendaknya anda bermalam pada malam ketiga
tersebut.
Bagi yang sakit
atau yang lemah, boleh mewakilkan kepada orang lain untuk melempar Jamrah. Dan
bagi yang mewakili boleh melempar untuk dirinya sendiri terlebih dahulu,
kemudian untuk yang diwakilinya pada satu tempat Jamrah.
Kesepuluh
Apabila anda
hendak kembali ke kampung setelah menyelesaikan segala amalan haji, lakukanlah
Tawaf Wada'. Dan tiada kemurahan untuk meninggalkan Tawaf Wada' ini, kecuali
bagi wanita yang sedang datang bulan (haidh) dan yang baru melahirkan (nifas).
Disalin dari
buku Petunjuk Jamaah haji dan Umrah Serta Penziarah Masjid Rasul Shallallahu
'alaihi wa sallam, pengarang Kumpulan Ulama, hal 19-24, Diterbitkan dan
Diedarkan oleh Departement Agama, Waqaf Dakwah dan Bimbingan Islam, Saudi
Arabia
0 komentar:
Post a Comment
"Komentar anda sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Jangan lupa adab berkomentar, dan jangan buang waktu untuk spam. Terima Kasih!!!."