Beberapa
bulan kemudian, Espin bertemu dengan seorang pria Muslim dari Arab Saudi. “Kami
jatuh cinta dan aku meninggalkan rumah untuk menemuinya di Mesir dan menikah
dengannya,” kata Espin. Ia memang memiliki dua keinginan besar dalam hidup. Ia
ingin menikah dengan seorang pria yang mencintainya. Keinginan lain, ia ingin
pergi ke Mesir.
Bertemu pria ini otomatis membuat dua mimpinya seketika langsung menjadi nyata. Ia sudah mendapatkan dua hal itu. “Tapi aku tak pernah bersyukur,” ujarnya.
Saat sampai ke Mesir, ia masih belum yakin akan berubah menjadi muslim karena pengaruh buku yang pernah dibacanya. “Setelah sampai di Mesir, aku masih tidak yakin,” katanya. Sang suami kemudian mengenalkamya dengan seorang wnaita yang pengetahuan agamanya luas. Namanya Raya. Raya membantu Espin untuk mengklarifikasi semua keraguan dan kesalahpahaman tentang Islam.
Bertemu pria ini otomatis membuat dua mimpinya seketika langsung menjadi nyata. Ia sudah mendapatkan dua hal itu. “Tapi aku tak pernah bersyukur,” ujarnya.
Saat sampai ke Mesir, ia masih belum yakin akan berubah menjadi muslim karena pengaruh buku yang pernah dibacanya. “Setelah sampai di Mesir, aku masih tidak yakin,” katanya. Sang suami kemudian mengenalkamya dengan seorang wnaita yang pengetahuan agamanya luas. Namanya Raya. Raya membantu Espin untuk mengklarifikasi semua keraguan dan kesalahpahaman tentang Islam.
Akhirnya Espin bersyahadat pada 30 Agustus 2009. Tapi, ia mengatakan mulai akan belajar Islam di saat yang tepat. Suaminya dan Raya menyetujui hal itu. Namun ternyata kehidupan rumah tangga Espin tak berjalan lama. “
"Kami masuk dalam situasi yang buruk. Semua itu karena kesalahan saya,” katanya. Hati Espin serasa hancur berkeping-keping ketika suaminya memutuskan untuk bercerai. Dalam keputusasaan itu, ia benar-benar tak tahu lagi kemana harus meminta bantuan selain mendatangi Raya. Sejak saat itu, Raya mengangkatnya sebagai anak.
“Raya mengatakan bahwa manusia tidak pernah belajar sampai hal buruk terjadi,” ujar dia. Hal itu bagi Espin sangat benar. Segala masalah yang menimpanya membuat ia merasa perlu untuk bersandar kepada Allah.
Ia mulai bertekad untuk mulai berdoa kepada Allah, minta pengampunan. Iapun mulai mengubah cara berpakaian. “Saya ingin mengubah hidup saya menjadi orang baru,” ujar dia. Sang mantan suami memberinya harapan bahwa dengan bantuan Allah, keduanya bisa kembali bersama. “Itu adalah pelajaran hidup saya, yang mengubah saya menjadi seorang muslim seperti sekarang,” pungkasnya. (selesai)
0 komentar:
Post a Comment
"Komentar anda sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Jangan lupa adab berkomentar, dan jangan buang waktu untuk spam. Terima Kasih!!!."