PESAN DAN WASIAT PENTING UNTUK
JAMAAH
HAJI DAN UMRAH
Oleh
Kumpulan
Ulama
DITERBITKAN DAN DIEDARKAN OLEH DEPARTEMEN
AGAMA, WAQAF, DAAWAH DAN BIMBINGAN ISLAM, SAUDI ARABIA
Jama'ah haji yang budiman.
Kami panjatkan puji kepada Allah, yang telah
melimpahkan taufiq kepada anda sekalian untuk dapat menunaikan ibadah haji dan
ziarah ke Masjid Haram, semoga Allah menerima kebaikan amal kita semua dan
membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.
Kami sampaikan berikut ini pesan dan wasiat,
dengan harapan agar ibadah haji kita diterima oleh Allah sebagai haji yang
mabrur dan usaha yang terpuji.
1.
Ingatlah, bahwa anda sekalian sedang
dalam perjalanan yang penuh berkah, perjalanan menuju Ilahi dengan berpijakkan
Tauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta memenuhi seruan-Nya dan ta'at akan
perintah-Nya. Karena tiada amal yang paling besar pahalanya selain dari
amal-amal yang dilaksanakan atas dasar tersebut. Dan haji yang mabrur itu balasannya
adalah sorga.
2.
Waspadalah anda sekalian dari tipu
daya syetan, karena ia adalah musuh yang selalu mengintai anda. Maka dari itu
hendaknya anda saling mencintai dalam naungan rahmat Ilahi dan menghindari
pertikaian dan kedurhakaan kepada-Nya. Ingatlah bahwa Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam telah bersabda : "Artinya
: Tidaklah sempurna iman seseorang diantara kamu, sebelum ia mencintai
saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri".
3. Bertanyalah
kepada orang yang berilmu tentang masalah-masalah agama dan ibadah haji yang
kurang jelas bagi anda, sehingga anda mengerti. Karena Allah telah berfirman : "Artinya
: Maka bertanyalah kamu kepada orang yang berpengetahuan jika kamu tidak
mengetahui". Dan Rasul pun telah bersabda : "Artinya : Barangsiapa yang
dikehendaki Allah untuk di karuniai kebaikan, maka ia niscaya memberinya
kefahaman dalam agama".
4. Ketahuilah, bahwa Allah telah menetapkan kepada kita
beberapa kewajiban dan menganjurkan kita untuk melakukan amalan-amalan yang
sunnah. Akan tetapi tidaklah diterima amalan sunnah ini apabila
amalan-amalan yang wajib tadi disia-siakan.
Hal ini sering kurang disadari oleh
sebagian jama'ah haji, sehingga terjadilah perbuatan yang menggangu dan
menyakiti sesama mu'min. Sebagai contoh ; ketika mereka berusaha untuk mencium
Hajar Aswad, ketika melakukan ramal (berlari kecil pada tiga putaran pertama)
dalam tawaf qudum, ketika shalat dibelakang Maqam Ibrahim, dan ketika minum air
Zamzam.
Amalan-amalan tersebut hukumnya
hanyalah sunnah, sedangkan mengganggu dan menyakiti sesama mu'min adalah haram.
Patutkah kita mengerjakan suatu perbuatan yang haram hanya semata-mata untuk
mencapai amalan yang sunnah ..? Maka dari itu hindarilah perbuatan yang dapat
mengganggu dan meyakiti satu sama lain, mudah-mudahan dengan demikian Allah
memberikan pahala yang berlipat ganda bagi anda sekalian.
Kemudian
kami tambahkan beberapa penjelasan sebagai berikut
- Tak layak bagi
seorang muslim melakukan shalat disamping wanita atau dibelakangnya, baik
di Masjid Haram ataupun di tempat lain dengan sebab apapun, selama ia
dapat menghindari hal itu. Dan bagi wanita hendaklah melakukan shalat
dibelakang kaum pria.
- Pintu-pintu dan
jalan masuk ke Masjid Haram adalah tempat lewat yang tak boleh di tutup
dengan melakukan shalat di tempat tersebut walaupun untuk mengejar shalat
jama'ah.
- Tidak boleh
duduk atau shalat didekat Ka'bah atau berdiam diri di Hijir Ismail atau di
Maqam Ibrahim, sebab hal itu dapat mengganggu orang-orang yang sedang
melakukan tawaf. Lebih-lebih disaat penuh sesak, karena yang sedemikian
itu dapat membahayakan dan mengganggu orang lain.
- Mencium Hajar
Aswad hukumnya adalah sunnat, sedangkan menghormati sesama muslim adalah
wajib. Maka janganlah menghilangkan yang wajib hanya semata-mata untuk
mengerjakan yang sunnat. Dan dikala penuh sesak cukuplah anda berisyarat
(mengacungkan tangan) kearah Hajar Aswad sambil bertakbir, dan terus
berlalu bersama orang-orang yang melakukan tawaf. Seusai anda melakukan
tawaf janganlah keluar dengan menerobos barisan, tetapi ikutilah arus
barisan tersebut sehingga anda dapat keluar dari tempat tawaf dengan tenang.
- Mencium rukun
Yamani tidak termasuk sunnat, cukuplah anda menjamahnya dengan tangan
kanan apabila tidak penuh sesak, seraya mengucapkan "Bismillah wallahu
Akbar".
Akhirnya, kami berpesan kepada segenap kaum
muslimin agar selalu berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Al-Sunnah. "Dan ta'atlah kamu sekalian
kepada Allah dan Rasu-Nya supaya kamu dikaruniai rahmat".
Disalin dari buku Petunjuk Jamaah Haji dan
Umrah Serta Penziarah Masjid Rasul Shallallahu 'Alaihi wa sallam, pengarang
Kumpulan Ulama, hal 4 - 7 dengan sub judul Pesan dan Wasiat Penting,
diterbitkan dan di edarkan oleh Departement Agama, Waqaf, Dakwah dan Bimbingan
Islam, Saudi Arabia
0 komentar:
Post a Comment
"Komentar anda sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Jangan lupa adab berkomentar, dan jangan buang waktu untuk spam. Terima Kasih!!!."