Pesantren Darrul Hadist di
Sa'dah, Yaman, masih dibombardir oleh militan pengikut Hussein Badreddin
al-Houthi. Korban tewas dikabarkan semakin bertambah jumlahnya hingga puluhan
orang.
"Berita yang kami peroleh kemarin, pesantren masih dibombardir. Kabar terbaru, yang meninggal telah lebih dari 24 orang, berita kemarin sampai 50 orang," kata Wakil Duta Besar RI untuk Yaman, Agus Syarif Budiman, kepada VIVAnews Rabu 30 November 2011.
Korban tewas, kata Agus, kebanyakan akibat tembakan dari penembak jitu (sniper) kelompok pemberontak al-Houthi yang berada di atas bukit. Wilayah pesantren yang terletak di lembah dengan dataran lapang, memudahkan sniper mengincar para santri yang berkeliaran.
"Sniper di atas bukit secara mudah menembaki pesantren. Setiap santri yang keluar, langsung ditembak. Ini keterangan dari para santri Indonesia yang berada di sana," kata Agus.
Dua orang santri asal Medan dan Aceh tewas tertembak, sementara dua santri Indonesia lainnya mengalami luka-luka. Jenazah mereka dikebumikan di pesantren. Selain dua WNI, terdapat dua santri Amerika Serikat dan seorang santri Malaysia yang turut menjadi korban serangan kelompok al-Houthi.
"Berita yang kami peroleh kemarin, pesantren masih dibombardir. Kabar terbaru, yang meninggal telah lebih dari 24 orang, berita kemarin sampai 50 orang," kata Wakil Duta Besar RI untuk Yaman, Agus Syarif Budiman, kepada VIVAnews Rabu 30 November 2011.
Korban tewas, kata Agus, kebanyakan akibat tembakan dari penembak jitu (sniper) kelompok pemberontak al-Houthi yang berada di atas bukit. Wilayah pesantren yang terletak di lembah dengan dataran lapang, memudahkan sniper mengincar para santri yang berkeliaran.
"Sniper di atas bukit secara mudah menembaki pesantren. Setiap santri yang keluar, langsung ditembak. Ini keterangan dari para santri Indonesia yang berada di sana," kata Agus.
Dua orang santri asal Medan dan Aceh tewas tertembak, sementara dua santri Indonesia lainnya mengalami luka-luka. Jenazah mereka dikebumikan di pesantren. Selain dua WNI, terdapat dua santri Amerika Serikat dan seorang santri Malaysia yang turut menjadi korban serangan kelompok al-Houthi.