Google dikabarkan harus menggelontorkan dana sebesar 300 juta dollar AS (atau sekitar Rp 2,7 triliun) per tahun untuk "mengikat" browser besutan Mozilla, Firefox.
Beberapa hari yang lalu, Google mengumumkan perpanjangan kontrak kerja sama dengan Mozilla untuk browser Firefox. Dengan kontrak ini, Google berhak menjadi mesin pencari default di browser Firefox dan Mozilla berhak mendapat share dari setiap iklan yang diklik pengguna Firefox.
Beberapa hari yang lalu, Google mengumumkan perpanjangan kontrak kerja sama dengan Mozilla untuk browser Firefox. Dengan kontrak ini, Google berhak menjadi mesin pencari default di browser Firefox dan Mozilla berhak mendapat share dari setiap iklan yang diklik pengguna Firefox.
Sebelum kontrak itu disepakati, kesan yang didapat adalah hanya pihak Mozilla yang was-was bila kontrak tersebut batal. Karena bila Google tidak memperpanjang kontraknya, pendapatan Mozilla hanya tinggal 19,7 juta dollar AS. Perhitungan ini hanya untuk 2010, tahun ini tentu angkanya akan lebih kecil lagi.
Ternyata tak hanya Mozilla yang cemas, Google yang seakan berada di atas angin juga mengalami hal yang sama. Karena dalam waktu yang sama, Microsoft dan Yahoo ikut mencoba menggoda Mozilla, dengan tujuan agar Bing dan Yahoo Search bisa menjadi mesin pencari default di Firefox.
Seperti yang dikabarkan AllThingsD, masuknya dua raksasa TI ini membuat harga kontrak Google dan Mozilla menjadi melambung tinggi. Google akhirnya rela membayar Mozilla sebesar 300 juta dollar AS per tahun untuk kontrak tiga tahun ke depan.
Mozilla sepertinya harus berterimakasih kepada Microsoft dan Yahoo atas keberhasilan meraup kontrak dengan nilai yang sangat besar dari Google ini.
0 komentar:
Post a Comment
"Komentar anda sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Jangan lupa adab berkomentar, dan jangan buang waktu untuk spam. Terima Kasih!!!."